BELAJAR MEMAHAMI "LEARNING HOW TO LEARN" & MEMBUAT DESIGN PEMBELAJARAN

Februari 25, 2018

Assalamu’alaikum..😄😍

Alhamdulillah kuliah matrikulasi batch 5 Ibu Profesional  kali ini udah memasuki minggu ke 5, para “mahasiswa” nya  yang terdiri dari ibu-ibu sholehah nan cantik jelita 😘 masih tetap semangat, iya semangat memperbaiki diri dalam membangun peradaban dari dalam keluarga.

Kali ini saya akan sharing materi minggu kelima dari kelas matrikulasi Ibu Profesional  yaitu :

📝 BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR ( Learning How to Learn)  📝

Melihat perkembangan dunia yang semakin canggih dapat kita rasakan bahwa dunia sudah berubah dan dunia masih terus berubah.

Perubahan ini semakin hari semakin cepat sekali.
Anak kita sudah tentu akan hidup di jaman yang berbeda dengan jaman kita. Maka teruslah mengupdate diri, agar kita tidak membawa anak kita mundur beberapa langkah dari jamannya.

Apa yang perlu kita persiapkan untuk kita dan anak kita ?

Kita dan anak-anak perlu belajar tiga hal :
1⃣Belajar hal berbeda

2⃣ Cara belajar yang berbeda
3⃣Semangat Belajar yang berbeda

🍀 Belajar Hal Berbeda
Apa saja yang perlu di pelajari ?
yaitu dengan belajar apa saja yang bisa:

🍎Menguatkan Iman,ini adalah dasar yang amat penting bagi anak-anak kita untuk meraih masa depannya
🍎Menumbuhkan karakter yang baik.
🍎Menemukan passionnya (panggilan hatinya)

Cara Belajar Berbeda
Jika dulu kita dilatih untuk terampil menjawab, maka latihlah anak kita untuk terampil bertanya Keterampilan bertanya ini akan dapat membangun kreatifitas anak dan pemahaman terhadap diri dan dunianya.

Kita dapat menggunakan jari tangan kita sebagai salah satu cara untuk melatih keterampilan anak2 kita untuk bertanya.
Misalnya :
👍Ibu jari : How
👆Jari telunjuk : Where
✋Jari tengah : What
✋Jari manis : When
✋Jari kelingking : Who
👐Kedua telapak tangan di buka : Why
👏Tangan kanan kemudian diikuti tangan kiri di buka : Which one.

Jika dulu kita hanya menghafal materi, maka sekarang ajak anak kita untuk mengembangkan struktur berfikir. Anak tidak hanya sekedar menghafal akan tetapi perlu juga dilatih untuk mengembangkan struktur berfikirnya

Jika dulu kita hanya pasif mendengarkan, maka latih anak kita dg aktif mencari. Untuk mendapatkan informasi tidak sulit hanya butuh kemauan saja.

Jika dulu kita hanya menelan informasi dr guru bulat-bulat, maka ajarkan anak untuk berpikir skeptik
Apa itu berpikir skeptik ?
Berpikir Skeptik yaitu tidak sekedar menelan informasi yang didapat bulat-bulat. Akan tetapi senantiasa mengkroscek kembali kebenarannya dengan melihat sumber-sumber yang lebih valid.

Semangat Belajar Yang berbeda
Semangat belajar yang perlu ditumbuhkan pada anak kita adalah :

🍀Tidak hanya sekedar mengejar nilai rapor akan tetapi memahami subjek atau topik belajarnya.
🍀Tidak sekedar meraih ijazah/gelar tapi kita ingin meraih sebuah tujuan atau cita-cita.

Ketika kita mempunyai sebuah tujuan yang jelas maka pada saat berada ditempat pendidikan kita sudah siap dengan sejumlah pertanyaan-pertanyaan. Maka pada akhirnya kita tidak sekedar sekolah tapi kita berangkat untuk belajar (menuntut ilmu).

Yang harus dipahami,
Menuntut Ilmu bukan hanya saat sekolah, tetapi dapat dilakukan sepanjang hayat kita

Bagaimanakah dengan Strategi Belajarnya?

• Strategi belajar nya adalah dengan menggunakan
Strategi Meninggikan Gunung bukan meratakan lembah

Maksudnya adalah dengan menggali kesukaan, hobby, passion, kelebihan, dan kecintaan anak-anak kita terhadap hal2 yg mereka minati dan kita sebagai orangtuanya mensupportnya semaksimal mungkin.

Misalnya jika anak suka bola maka mendorongnya dengan memasukkannya pada club bola, maka dengan sendirinya anak akan melakukan proses belajar dengan gembira.

🚫 Sebaliknya jangan meratakan lembah
yaitu dengan menutupi kekurangannya,
Misalnya apabila anak kita tidak pandai matematika justru kita berusaha menjadikannya untuk menjadi pandai matematika dengan menambah porsi belajar matematikanya lebih sering (memberi les misalnya).

Ini akan menjadikan anak menjadi semakin stress.

Jadi ketika yang kita dorong pada anak-anak kita adalah keunggulan / kelebihannya maka anak-anak kita akan melakukan proses belajar dengan gembira.

Orang tua tidak perlu lagi mengajar atau menyuruh-nyuruh anak untuk belajar akan tetapi anak akan belajar dan mengejar sendiri terhadap informasi yang ingin dia ketahui dan dapatkan. Inilah yang membuat anak belajar atas kemauan sendiri, hingga ia melakukannya dengan senang hati.

Bagaimanakah membuat anak menjadi anak yang suka belajar ?

Caranya adalah :
1⃣ Mengetahui apa yang anak-anak mau / minati
2⃣Mengetahui tujuannya, cita-citanya
3⃣Mengetahui passionnya

Jika sudah mengerjakan itu semua maka anak kita akan meninggikan gunungnya dan akan melakukannya dengan senang hati.

Good is not enough anymore we have to be different

Baik saja itu tidak cukup,tetapi kita juga harus punya nilai lebih (yang membedakan kita dengan orang lain).

Peran kita sebagai orang tua :
👨‍👩‍👧‍👧Sebaga pemandu : usia 0-8 tahun.
👨‍👩‍👧‍👧Sebagai teman bermain anak-anak kita : usia 9-16 tahun.
kalau tidak maka anak-anak akan menjauhi kita dan anak akan lebih dekat/percaya dengan temannya
👨‍👩‍👧‍👧sebagai sahabat yang siap mendengarkan anak-anak kita : usia 17 tahun keatas.

Cara mengetahui passion anak adalah :
1⃣ Observation ( pengamatan)
2⃣ engage(terlibat)
3⃣ watch and listen ( lihat dan dengarkan suara anak)

Perbanyak ragam kegiatan anak, olah raga, seni dan lain-lain.
Belajar untuk telaten mengamati, dengan melihat dan mencermati terhadap hal-hal yang disukai anak kita dan apakah konsisten dari waktu ke waktu.

Diajak diskusi tentang kesenangan anak, kalau memang suka maka kita dorong.

Cara mengolah kemampuan berfikir Anak dengan :

1⃣Melatih anak untuk belajar bertanya,
Caranya: dengan menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai suatu obyek.
2⃣Belajar menuliskan hasil pengamatannya Belajar untuk mencari alternatif solusi atas masalahnya
3⃣Presentasi yaitu mengungkapkan akan apa yang telah didapatkan/dipelajari
4⃣Kemampuan berfikir pada balita bisa ditumbuhkan dengan cara aktif bertanya pada si anak.
Selamat belajar dan menjadi teman belajar anak-anak kita,
Gimana materi nya, asik kan, walaupun tulisan panjang namun tidak membosankan untuk dibaca, bahkan berulang ulang.

Seperti biasanya setelah mengunyah pelan-pelan setiap materi yang diberikan, para “mahasiswa” diwajibkan mengerjakan tugas dalam rangka menguatkan ilmu. Saya sih menyebut tugas ini sebagai challenge, 😍😍 .

Nah challenge kali ini adalah MEMBUAT DESIGN PEMBELAJARAN ala kita untuk mempraktekan learning how to learn.
Sebelum kita membuat design pembelajaran anak-anak saya terlebih dahulu dalam tugas ini  diminta  membuat design pembelajaran saya sendiri. Menurut saya yang ditekankan dalam kelas matrikulasi yang saya jalani melihat dari  setiap materi dan tugas yang diberikan adalah bagaimana known yourself jika sudah mengenal diri kita sendiri kita akan terbantu untuk mengenal anak-anak dan pasangan kita.
Saya mulai mencari informasi tentang design pembelajaran, yaitu :
Proses untuk menentukan metode pembelajaran apa yang paling baik dilaksanakan agar timbul perubahan pengetahuan dan keterampilan pada diri pembelajar ke arah yang dikehendaki (Reigeluth).
Sebenarnya masih banyak lagi definisi design pembelajaran dengan referensi berbeda tapi yang saya ambil adalah yang dekat pengertian nya dengan perubahan yang akan saya jalani dengan membuat design pembelajaran ini.

Untuk membuat design pembelajaran saya akan memilih cara dengan melihat tipe tipe cara belajar.
Menurut pengamatan saya tipe belajar saya lebih cendrung ke KINESTETIK.


Orang dengan tipe kinestetik belajar malalui gerak, emosi dan sentuhan. Modalitas ini mengakses pada gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik. Ciri-ciri orang dengan tipe belajar kinestetik yaitu :

🍓Berbicara dengan perlahan

Berbicara pelan memang itu ciri saya, entah kenapa jika saya bicara keras merasa capek sendiri walaupun bicara keras nya bukan karena marah.

🍓Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka saat berbicara

Terkadang iya saat sudah sangat dekat sekali oleh orang yg di ajak bicara dan masih dalam lingkar muhrim.

🍓Berdiri berdekatan saat berbicara dengan orang

Jika Ini terkait dengan bicara keras, tentu saya memilih dekat dengan lawan bicara, agar mudah mendengar dan didengar.

🍓Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

Menurut saya, saya lebih suka diam dan tenang saat belajar.

🍓Belajar melalui memanipulasi dan praktik

Ciri yang satu ini saya akui sekali benar, dan yang paling dulu saya kenali dalam metode belajar saya. Saya lebih mengerti jika orang mengajarkan saya dengan praktik, apapun itu, contoh saja memasak, bagaimanapun bertebaran nya resep masakan di media, saya pasti gagal untuk eksekusi didapur sendiri, tapi bila diajarkan langsung melalui proses nya saya akan bisa memanipulasi nya.

🍓Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
🍓Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
🍓Banyak menggunakan isyarat tubuh
🍓Tidak dapat diam untuk waktu yang lama
🍓Tidak dapat mengingat geografis, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu.

Ciri diatas mungkin saya lakukan hanya saja tidak sering jadi saya tidak mengidentifikasi nya sebagai metode belajar saya.

🍓Menyukai permainan yang menyibukkan
🍓Mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, suka mengetuk-ngetuk pena, jari, atau kaki saat mendengarkan

Saya merasa ada yang kurang bila tidak melakukan gerakan kecil pada saat mendengarkan. Karena hal ini tidak terlalu berpengaruh buruk pada saya, jadi saya kurang ingin mengetahui mengapa nya.

🍓Ingin melakukan segala sesuatu

Fokus pada satu kerjaan sampai benar benar selesai itu perlu perjuangan keras bagi saya.

🍓Kemungkinan tulisannya jelek , ini relatif .

Dari semua ciri yang saya pahami dalam tipe belajar saya   terpenting adalah konsistensi saya  dalam menjalankan cara terbaik belajar ala saya terlebih masalah managemen waktu dan managemen hati.

Sekian NHW #5 kali ini, salam hangat dan tetap semangat untuk terus memperbaiki diri ..

#Putripamelia
#NHW5
#Kuliahmatrikulasibatch5


You Might Also Like

0 komentar