Memaknai Rasa Marah dengan Cara Berbeda

Juni 13, 2022

 Setiap kali anak-anak marah maka saya akan menghadiahi mereka sebuah balok yang biasa digunakan untuk bermain menyusun bangunan kayu. Girang bukan kepalang, karena bukannya mendapatkan hukuman dan teguran tegas, malah mendapat hadiah balok.

Semakin besar rasa maranya maka semakin besar balok yang didapat, anak-anak semakin senang karena baloknya bertambah banyak. Suatu pagi barulah mereka mengerti akan makna hadiah balok ini.

Balok-balok tersebut saya minta mereka bawa kemanapun. Saat mereka makan, mandi, main,juga saat tidur kumpulan balok tersebut wajib dibawa. Hasilnya mereka merasa terganggu, tidak nyaman dengan keberadaan balok-balok itu. Sangat menyusahkan.

Saat jalan pagi anak-anak menyerah untuk menggandengnya di punggung. Mereka protes mengapa tetap harus membawa balok. Saya membantu mereka untuk membawakan baloknya. Sumringah wajahnya dan mereka bisa jalan pagi tanpa beban apa-apa. Kami menepi untuk duduk, sambil menatap wajah mereka saya menyampaikan bahwa seperti itulah rasa marah dan . Ia bagaikan balok-balok yang menyusahkan, semakin banyak dipendam maka akan semakin berat kita membawanya. .Tapi jika kita memaafkan maka balok-balok itu tidak lagi membebani kita. Ringan langkah kita saat kita memaafkan.

Menjadi pribadi yang mudah memaafkan lebih baik dari pada menyimpan amarah.

You Might Also Like

0 komentar